Untuk mencegah naik turunnya nilai uang dalam negeri, diadakan Seminar Internasional Ekonomi Syariah Solusi Krisis Ekonomi Global yang bertujuan memperkenalkan dan menerapkan penggunaan uang dinar (uang emas) dan dirham (uang perak) diharapkan mampu memberikan solusi.
Uang kertas yang selama ini dikenal dan dipakai, tanpa disadari memiliki nilai intrinsik yang tidak stabil, salah satunya dikarenakan inflasi. Sebagai contoh resesi global yang menimpa perusahaan besar di Amerika seperti Lehman Brother yang asetnya terjun bebas dari 34,4 miliar dollar AS hingga 2,5 miliar dollar AS.
Sementara penggunaan uang dinar dan dirham tidak terpengaruh oleh inflasi. "Uang dinar dan dirham tidak bisa digoyang inflasi karena nilai intrinsiknya berupa emas dan perak," kata Ibnu Siena, MSc, staf gerai Dinar-Dirham di Jakarta pada Selasa (11/8).
Senada dengan Dimas, Sony Sugema, MBA, pengembang BMT berbasis dinar, menyatakan, uang penggunaan uang dinar lebih aman karena jaminan berupa emas, berbeda dengan uang kertas yang hanya dianggap sebagai kuitansi yang tidak memiliki jaminan.
Meskipun hingga saat ini uang dinar hanya dapat dijadikan sebagian dari investasi, tetapi dilihat dari jenis investasi lainnya, seperti valas yang tidak stabil, perkembangan deposit yang minim (6 persen per tahun), dan tanah yang nilainya bisa anjlok apabila pemilik membutuhkan dana segar.
Selain itu, rumah dan mobil yang pergerakan harganya terpatok dari nilai tukar rupiah. Emas batangan yang sering dianggap memiliki investasi tertinggi juga memiliki kesulitan tersendiri karena jumlah pembelian yang mengharuskan berskala besar yaitu ukuran per kilogram.
Sementara uang dinar dapt dilirik sebagai bagian dari solusi investasi yang paling tepat karena skala pembeliannya nya yang tidak terlalu tinggi yaitu 1 dirham sama dengan 2,975 gram emas. Serta nilai tukar emas yang akan terus meningkat sekitar 15,30 per tahun.
Menurut Ibnu, jenis investasi uang dinar dan dirham banyak dilirik masyarakat untuk pengeluaran biaya-biaya berjangka panjang, seperti biaya haji, kesehatan, dan pendidikan. Ia juga optimistis akan peluang dari uang dinar dilihat dari banyaknya animo masyarakat yang semakin meningkat.
"Hingga saat ini banyak orang yang memilih uang dinar untuk berinvestasi bahkan banyak orang yang meminta tempat pembelian uang dinar diperbesar selain di Jakarta," papar Ibnu.
No comments:
Post a Comment